Para Nabi dan Rasul
adalah manusia pilihan Allah Ta'ala di antara sekian banyak makhluk-Nya. Mereka
itu ma'shum (terjaga dari kesalahan) berkat perlindungan Allah bagi mereka.
Betapapun tinggi kedudukan, kehormatan dan kemuliaan di sisi Rabb mereka, dan betapapun
mereka itu ma'shum, namun mereka tetap menundukan diri di hadapan Allah, di
sertai doa dan istighfar karena harapan besar akan ampunan Rabb mereka.
Allah Ta'ala
berfirman mengisahkan perihal kedua nenek moyang kita, Nabi Adam dan Hawa :
"keduanya
berkata,'Yaa Rabb kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk
orang-orang yang rugi (Al-A'raf [7] : 23)
Allah Ta'ala
berfirman mengisahkan perihal Nabi Nuh :
"Dia (Nuh)
berkata,'Ya Rabbku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon
kepada-Mu sesuatu yang aku tidak ketahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak
mengampuniku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk
orang yang rugi," (Hud [11] : 47)
Nabi Nuh juga
berucap :
"Ya Rabbku,
ampunilah aku, ibu bapaku, dan siapapun
yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan
perempuan . Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain
kehancuran."(Nuh [71] : 28)
Allah Ta'ala juga
berfirman mengisahkan perihal Nabi-Nya, Ibrahim :
"Dan yang
sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari
kiamat,"(Asy-Syu'ara' [26] : 82)
Allah Ta'ala
berfirman mengisahkan perihal Nabi-Nya, Dawud :
"…Maka dia
memohon ampunan kepada Rabbnya lalu menyungkur sujud dan bertaubat."(Shad
[38] : 24)
Allah Ta'ala
mengisahkan perihal Nabi-Nya, Sulaiman :
"Dia
berkata,'Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang
tidak di miliki oleh siapapun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha
Pemberi'." (Shad [38] : 35)
Allah Ta'ala
berfirman mengisahkan perihal Nabi-Nya, Musa :
"Dia (Musa)
berdoa,' Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka
ampunilah aku.' Maka Dia(Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha
Pengampun, Maha Penyayang." (Qashash [28] : 16)
Bila demikiann
kondisi para Nabi 'alaihimus salam , lantas bagaimana dengan diri kita? Dan
dimana posisi kita dari bacaan istighfar ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar